Rabu, 26 April 2017

BONDOWOSO PEMUKIMAN PURBA


Oleh:
Y. Setiyo Hadi / Mas Yopi
Penggagas dan Pengelola Rumah Sejarah

Berbagai temuan artefak dan situs dari era purba ditemukan di wilayah Kabupaten Bondowoso. Wilayah Kabupaten Bondowoso dikenal sebagai pemukiman purba. Di Bondowoso ditemukan banyak peninggalan berupa artefak maupun situs mulai dari era prasejarah yang membuktikan bahwa Bondowoso merupakan Pemukiman Purba.

Eksplorasi atau penelitian tentang prasejarah yang ditemukan di Bondowoso telah dilakukan sejak zaman colonial Hindia Belanda. Berbagai penelitian arkeologis mengenai prasejarah di wilayah Jember dan Bondowoso (yang antara tahun 1817 sampai 1883 dalam satu kesatuan wilayah Afdeeling / Kabupaten Bondowoso) pada masa colonial Hindia Belanda telah dilakukan dengan berbagai ekskavasi yang dilakukan para peneliti sejarah dan arkeologi seperti: Knebel, Verbeek, H.E. Steinmetz, H.R. Van Heekeren, F.D.K Bosch, W.J.A. Willems, Kohlbrugge, dan H. Zollinger.

Wilayah Bondowoso mendapat perhatian lebih besar oleh para peneliti sejarah dan arkeologi di atas. Steinmetz pada 1898 memberi laporan tentang berbagai warisan megalitik di wilayah Juwaran, Sentong, Wanakusuma, Curahdami, Pejaten, Nangkaan, Tegalampel, Sukasari, Pakisan, Tanggulangin, Kemuningan, Pakauman, Kretek, dan Tlogosari. Steinmetz berhasil mendata temuan megalitik yang dikelompokkan dalam : pandhusa, sarcophagus, beberapa patung megalitik, dan batu kenong.

Sedangkan W.J.A. Willem pada tahun 1938 menyusun peta sebaran megalitik di wilayah Pakauman.  Willem menemukan di Pakauman bahwa that hybrid dolmen (dolmen campuran) digunakan sebagai makam atau kuburan, Willem juga mendokumentasikan sekitar Sembilan puluh empat (94) obyek megalitik meliputi pandhusa, beberapa patung, dan sekumpulan batu kenong yang tersebar antara area Pakauman, Maesan dan Tamanan.

Penelitian Bagyo Prasetyo dari Bagian Prasejarah di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta (2000) melaporkan penyebaran temuan megalit di Bondowoso berada dalam 10 (sepuluh) kelompok wilayah.

Kelompok 1 yaitu situs Banyuputih, Wringin, Glingseran, Jatisari dengan temuan megalit berupa sarkopagus, dolmen-dolmen, beberapa monolith, menhir, serta batu kenong. Kelompok 2 yaitu situs Tanggulangi, Kretek, Gentong Tegalampel, Kemuningan dengan temuan megalit berupa Sarkopagus. Kelompok 3 yaitu situs Karanganyar Tegalampel, Nangkaan, Pejaten, Sukowiryo, Bondowoso, Kademangan Kulon, serta Curah Poh dengan temuan berupa Sarcopagus dan beberapa dolmen. Kelompok 4 yaitu situs Sumberanyar, Kalianyar, Pakauman, Taman, Wanisodo, Wonosari, Grujugan, Sumberpandan dengan temuan megalit berupa Sarkofagus, beberapa dolmen, beberapa batu kenong, beberapa patung. Kelompok 5 yaitu situs Dawuan, Suger, Kodedek, Penanggungan, Tanah Wulan dengan temuan berupa Sarkofagus, beberapa dolmen, beberapa batu kenong, beberapa mortar (lesung), beberapa monolit,  serta beberapa ruang batu (stone chambers).

Kelompok 6 yaitu situs Pakisan, Gentong Tlogosari, Tlogosari, Sulek dengan temuan megalit berupa sarkofagus, beberapa dolmen, beberpa batu kenong, beberapa lesung (mortar), serta beberapa monolit. Kelompok 7 yaitu situs Jebung Lor, Jebung Kidul, Maskuning Kulon, Kesemek, Patemon, serta Lombok Kulon dengan temuan megalit berupa sarkofagus, beberapa dolmen, beberapa batu kenong, lesung (mortars), beberapa monolith, serta sekelompok menhir. Kelompok 8 yaitu situs Sumbergading, Sukorejo, Nogosari dengan temuan berupa Sarkofagus dan beberapa ruang batu (stone chambers). Kelompok 9 yaitu Karangsengon, Karanganyar Klabang, Besuk, Taal dengan temuan megalit berupa beberapa kamar batu, beberapa patung, serta beberapa menhir. Kelompok 10 yaitu situs Prajekan Lor, Tarum, Suling Kulon dengan temuan berupa Sarcopagus, beberapa dolmen, serta beberapa menhir.

Temuan-temuan artefak dan situs megalitik yang tersebar di berbagai wilayah Bondowoso menunjukkan bahawa Bondowoso adalah pemukiman purba. Dengan temuan-temuan megalitik tersebut dan penyebaran yang luas di Kabupaten Bondowoso memperlihat bahwa wilayah Bondowoso telah dihuni manusia sejak zaman megilitikum.

Jember, 25 April 2017


Daftar Pustaka / Sumber Yang Terangkum di Rumah Sejarah :
Pendowo, Budi Santoso, Geology: Sheet Of Besuki East Java, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 1991.
Prasetyo, Bagyo “The Distribution Of Megaliths In Bondowoso (East Java, Indonesia)” dalam INDO-PACIFIC PREHISTORY ASSOCIATION BULLETIN 19, 2000 (MELAKA PAPERS, VOLUME 3), hal. 77 – 80.
----------, “Survey Keruangan Situs Megalitik Bondowoso (Tahap I) Kabupaten Bondowoso, Propinsi Jawa Timur Tahun 1995”, Laporan Penelitian Arkeologi tidak dipublikasikan, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 1995.
----------, “Survey Keruangan Situs Megalitik Bondowoso (Tahap II) Kabupaten Bondowoso, Propinsi Jawa Timur Tahun 1996”, Laporan Penelitian Arkeologi tidak dipublikasikan, Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 1996.
Soejono, R.P., “On The Megalithic In Indonesia”, dalam Byungmo Kim (ed.), Megalithic Culture In Asia, pp. 73 – 98, Seoul: Hanyang University Pers, 1898.
Steinmetz, HE., “Oudheidkundige Beschrivjing van de Afdeling Bandawasa (Residentie Besoeki)” dalam Tijdschrift Van Het Bataviaasch Genootschap Van Kunsten en Wetenschappen 40, 1898.
Van Heekeren, H. R., “Megalithische Overblijfselen in Besoeki, Java”, Java 11 : 1 – 18, 1931.

Willem, W.J.A., “Het Onderzoek Der Megalithen Te Pakaoeman Bij Bondowoso” Rapporten Oudheidkundige Diens 3 : 5 – 41.

1 komentar:

  1. artikel yang baik sekali. kalau boleh tanya laporan survey keruangan situs megalitik bondowoso tahap 1 dan 2 dapat dari mana? saya butuh untuk pengerjaan skripsi saya

    BalasHapus